Nhaa Butterfly

Nhaa Butterfly
“Kita belajar dari kupu-kupu” berawal dari ulat kecil.. Ia mampu merubah dirinya menjadi kepompong, kemudian menjadi binatang bersayap yang sangat cantik dan berwarna-warni.. Tak peduli terik matahari menyengat, runtuhan hujan yang membasahi tubuhnya, menahan lapar hingga berhari-hari, tak peduli siang dan malam.. Ia lewati dengan sabar dan penuh semangat.. Karena ia tahu, dengan kesabarannya ia akan mendapatkan impian yang nyata.. Yaitu seekor KUPU-KUPU yang sangat “INDAH”.. “Kesabaran itu tak akan pernah sia-sia, dengan kesabaran.. kita akan menuai harapan meskipun itu sangat sulit dilalui.. Allah selalu bersama kita”

Selasa, 14 Februari 2012

...Teruntuk Aa' that is my motivator...



Hingga saat ini…
belum ada laki-laki terbaik selain dirimu
dahulu memang pernah kata-kata itu ku ucapkan,
 pada seseorang yang menghiasi hari-hariku, 
tapi itu dahulu sebelum aku mengenalmu..
sebelum kedekatan terjalin..
dia sangat istimewa ketika hati belum tersakiti olehnya
setelah dia memberikan luka yang hingga sekarang belum sembuh
rasa kagumku padanya telah luntur bersama rasa sakitku padanya
kamu datang membawa harapan baru untukku
memberikan setitik sinar yang telah lama redup
saat ini yang mampu membuatku tersenyum hanyalah dirimu
yang mampu menentramkan hati ketika ku mulai rapuh
belum ada laki-laki terbaik sejak aku mengenalmu hingga saat ini
sebutan itu pantas ku tujukan untukkmu
meski kadang kamu menolaknya
karena setiap aku mengenal sosok lain, 
mereka tak pernah bisa membuatku merasa bahagia dan tersentuh
tidak pernah bisa membuatku setentram saat aku bercengkrama bersamamu
tidak pernah bisa membuatku tertawa lepas ketika aku bersenda gurau bersamamu
kapankah aku bisa menemukan sosok lain yang seperti dirimu??? Bahkan lebih…
aku hanya bisa mengagumimu dari jauh
melihat senyummu saja ku tak mampukarena kamu terlalu jauh dariku
mendengarmu selalu bahagia itu sudah cukup buatku bahagia
dan akupun tak rela mendengarmu sedih
Ya Allah.. jagalah dia dalam setiap hembusan nafasnya
lindungi dia dimanapun dia berada
dia seorang lelaki yang baik dan istimewa…





     Nha_14.02.12 at 01:45pm

Rabu, 08 Februari 2012

Aku takut jatuh cinta Vs Harapan Suci


Akhir-akhir ini terasa sangat berat aku rasa, entah apa yang ada dalam pikiranku, entahlah aku tak tahu. Tapi kesedihan ini amat terasa.. banyak hal yang harus aku kerjakan secara bersamaan Masalahpun bermunculan dari berbagai pihak hingga membuatku tak bisa focus dengan satu tujuan. Masih dengan kesibukanku di depan komputer, mencoba menguatkan hatiku lewat lantunan  Tartil yang aku putar lewat media player di layar monitor yang masih setia menemaniku. Sesekali aku juga membaca kisah-kisah inspiratif, kata-kata  yang menggetarkan hati. Hatiku perih sekali, sesekali aku menangis agar lebih berkurang rasa sedihku. Apalagi saat aku mendengarkan lantunan sholawat2 yang ku putar. Air mataku tak berhenti mengalir. Aku tidak tahu kenapa seperti ini, sepertinya memang tidak ada masalah apapun. Tiba-tiba hatiku ingin menjerit. Kepala dan pundak terasa berat ku pikul.

Aku begitu lemah, aku begitu tak berdaya, tak punya kekuatan apapun dihadapanNya. Harapan yang suci datang sejak dahulu, ketika usiaku beranjak 19 tahun. Mungkin bagi sebagian orang yang berada di sekelilingku heran mendengar kata-kata yang terlontar dari mulutku jika aku mempunyai harapan suci untuk beribadah kepadaNya. Aku hanya terdiam ketika mereka menertawakanku, karena aku yakin Allah selalu bersamaku untuk mengabulkan semua harapanku. Allah sangat sayang padaku, dan aku tidak pernah ragu sedikitpun padaNya.



Dalam hatiku tersembunyi harapan suci, aku mendapatkan lelaki shalih yang mampu membawaku ke Syurga abadi. Jika aku teringat beberapa laki-laki yang berusaha mendekatiku, melamarku. Aku jadi sedih. Kenapa aku tidak bisa memilih salah satu dari mereka, dari dulu hingga saat ini. Alasanku, karena aku tidak mencintai mereka. Ketika aku bertanya pada seorang kyai, kyaipun menjawab jika beberapa laki-laki itu tidak cocok untukku, akupun tidak tahu alasannya, hanya mengiyakan saja. Tetapi memang Hatiku tidak bisa memilih mereka. Bukannya aku terlalu memilih. Tapi hatiku memang tidak bisa. Aku tidak yakin sama mereka. Karena memang belum ada yang bisa menarik hatiku. Hatiku malah memilih seseorang yang belum tentu mencintaiku. Itupun aku juga masih ragu. Ragu apakah dia juga mempunyai harapan suci sama sepertiku? Yang akan memilihku untuk menjadi makmum yang setia menemaninya, entahlah. Aku pasrahkan saja padaNya. Dia yang lebih tahu mana yang terbaik untukku. Sebuah perkenalan yang di awali dengan niatan yang baik. Aku ingin menjadi saudaranya, karena bagiku ikatan persaudaraan teramatlah penting. Tetapi hatiku terlalu rapuh dan lemah, sungguh tak kuasa aku menjaga segumpal darah dalam tubuh yang hina ini.


Ku bangun dalam malam-malam yang sepi, dalam sujud yang ku penuhi dengan tangis. Karena begitu rapuhnya aku hingga tak kuasa menahan gejolak jiwa. Seperti lyric lagunya Opick yang berjudul ‘Rapuh’
meski ku rapuh dalam langkah, kadang tak setia kepada-Mu,
namun cinta dalam jiwa hanyalah pada-Mu,
maafkanlah bila hati tak sempurna mencintai-Mu
dalam dadaku harap hanya diri-Mu yang bertahta..
aku berserah diri kepadaNya karena ketakutanku akan rasa itu, Ya Allah Ya Kariim.. Engkaulah yang paling istimewa, Engkau yang Maha Penggenggam Jiwa, Engkau yang menguasai hati umatMu.
DIAlah Allah yang tak pernah berhenti menyayangiku meski aku berlumur dosa, aku yang hina. Ku pinta agar hati ini dikuatkan agar tak lagi terjebak pada cinta yang semu karena aku takut rasa yang terlarang itu akan menjauhkanku dariNya yang telah memberiku Kasih Sayangnya tak terbatas.

Sejenak ku berfikir, untuk apa aku terlarut kedalamnya. Cinta yang tak mungkin menjadi milikku. Sudah 2 kali aku terjerumus yang namanya cinta, 2 kali aku tergoda rayuan lelaki, 2 kali aku kecewa dan sakit hati pada laki-laki yang katanya serius ingin menikahiku. Tapi itu semua hanya omong kosong. Yaaa.. itulah hidup yang harus aku jalani dengan selalu bersyukur apapun itu, suka duka itulah warna-warni kehidupan. Aku tidak boleh patah semangat, harus selalu semangat dan ceria. Aku juga harus selalu memaafkan mereka meski kadang hati menolaknya. Seperti kata kakek dan ibu yang selalu terngiang ketika ada orang yang menyakiti kita “Jangan pernah punya rasa dendam sedikitpun pada orang yang menyakiti kita, sesakit apapun itu. Berlakulah sebaik mungkin pada mereka meski mereka tak pernah membalas kebaikanmu, jadi orang yang sabar.. sabar.. sabar..” Subhanallah kata-kata itu selalu ku bawa dimanapun aku berada. Itulah penyemangatku. Aku bersyukur punya keluarga yang sangat sempurna.

Terkadang aku takut jatuh cinta, karena pengalaman adalah guru yang paling berharga. Harus memilih dan memilah. Benar kata beberapa buku yang pernah aku baca, yang intinya “Pacaran setelah menikah lebih indah karena akan membuat hati tenang, bahagia dan semakin dekat dengan Sang Kholiq, pacaran sebelum menikah akan mengundang syetan menggoda kita agar jauh dariNya, membuat hati gelisah, sedih, patah semangat, menangis, sakit hati” sungguh indah bukan. Itulah sebabnya Islam melarang pacaran sebelum menikah. Hadits 

Berbagai hal ku lakukan untuk menenangkan hatiku yang sedang berkecamuk. Kubuka musyafku, ku baca Surah-surah yang begitu indah yang selalu menemani dalam hari-hariku dan menjadi pengobat lukaku selama ini. Kembali ku teringat wajahnya, tak kuasa menahan air mata. Kembali ku berpasrah padaNya karena aku benar-benar takut. Tetapi aku kembali pada diriku, aku terlalu lemah untuknya, terlalu hina jika aku disandingkan dengannya. Karena aku bukan bidadari Syurga, yang selalu sempurna dalam setiap hal. Aku tak seindah mereka yang selalu dapat menjaga agama dalam setiap hembusan nafas. Aku takut jatuh cinta. Jangan melihat dari fisik, harta, keturunan, dan kelebihan yang aku miliki karena itu hanyalah bersifat sementara. Tapi pinanglah aku karena agamaku dan terimalah semua kekuranganku. Bukankah janji Allah itu pasti akan memberikan rizqi kepada orang-orang yang ingin membangun rumah tangga karena Allah. Insya Allah imam seperti itulah yang dicari seorang muslimah.


Ada kata-kata yang sangat indah yang entah aku dapatkan darimana ketika itu, yang jelas kata-kata ini membuatku sadar bahwa mencintai tak harus memiliki.
“Mencintai seseorang itu adalah hak kita, namun memiliki seseorang yang kita cintai tanpa ikatan resmi itu bukan hak kita, jangan pernah takut melepaskan sesuatu yang belum berhak kita miliki, dia pasti akan kembali, bila Allah menjadikan dia untuk kau miliki, atau Allah akan mengganti dengan yang jauh lebih baik dari yang sekarang kita cintai, jangan pernah takut kehilangan sesuatu yang bukan menjadi hak kita, jangan kau tangisi apa yg bukan milikmu”.




Ya Allah.. saat aku menyukai seorang teman, ingatkanlah aku bahwa ada sebuah akhir sehingga aku tetap bersama yang tidak pernah berakhir...
Ya Allah.. jika aku hendak mencintai seseorang, temukanlah aku dengan orang yang mencintaiMU agar bertambah kuat cintaku padaMU...
Ya Allah.. ketika aku sedang jatuh cinta, jagalah cinta itu agar tidak melebihi cintaku padaMU...
Ya Allah.. ketika aku berucap aku cinta padamu, biarkanlah kukatakan kepada yang hatinya tertaut padaMU agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karenaMU...



Dengan berjalannya waktu, dia mulai pergi dari pikiran. Aku mencoba ikhlas dan tabah agar aku tak terlalu kecewa dengan keadaan. Allah sayang padaku, aku tidak pernah ragu sedikitpun atas kasih sayangnya. Allah tidak akan mengujiku melebihi batas kemampuanku. Ku tahu dan aku yakin, bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untukku karena DIA telah menyiapkanNya. Allah maha mengetahui dimana pelabuhan terbaik buat hati ini yang halal dan penuh barokah. Akan indah pada waktunya. Aamiin ya Robbal 'alamiin.
Kata-kata itu mengingatkan aku pada seseorang yang telah menginspirasi aku selama ini. Hingga akupun mengirimkan sebuah puisi untuknya:

Allahku Sayang..
Kau anugrahkan aku seseorang yang selalu memberiku semangat
dikala ku gundah, dikala ku sedih, dikala ku tak mampu menghadapi masalah yang datang..
dia datang untukku memberi motivasi baru
sehingga ku sadar bahwa apapun masalah yang ku hadapi pasti ada solusinya..
memberiku ketenangan hingga ku tak mengeluarkan air mata lagi..

keceriaannya mampu membuatku tak berhenti tuk tersenyum selalu..
kaulah penyemangatku..
kaulah malaikat terindah yang pernah ada..
terimakasih Allah..


Dia benar-benar sosok yang sempurna buatku. Dulu kata-kata ini pernah ku ucapkan pada kekasihku “tidak ada laki-laki terbaik selain kamu untuk saat ini”. Iya itu dulu ketika aku mengenalnya, tapi sekarang aku menemukam sosok itu. Melebihi yang dulu (untuk saat ini). Diluar masih banyak sekali tapi yang aku maksud yang berada di hadapanku saat ini, dialah orangnya. Aku pernah bilang padanya “kamu seperti kakek, ayah, kakak buat aku”. Masih terbayang jelas bahwa dia selalu hadir dalam setiap masalah yang kuhadapi. Bagiku dia begitu sempurna bukan karena fisik maupun hartanya. Namun dia terlihat sempurna karena dia selalu mencoba mendekatkan hatinya pada Rabb-Nya. Kekagumanku padanya dari cara dia berbicara, bijaksananya dia dalam menyikapi suatu hal, jika dia tidak menyukai sesuatu dia langsung mengatakannya dengan kata-kata yang bijak, sungguh dewasanya dia, seringkali aku melontarkan pertanyaan-pertanyaan padanya seputar agama.. dia tak pernah mengeluh sedikitpun menanggapi aku yang cerewet hee.. malah jawaban dia selalu aku terima yang jarang sekali aku setuju dengan jawaban oranglain, ketika dia mempunyai permasalahan dia tak ingin melibatkan orang lain.. cukup dia dan Allah yang tahu.. itulah sosok dia yang aku kagumi, itulah yang membuatku semakin kagum padanya, dan yang paling aku sukai dari dia adalah keceriaan dan semangat dia seakan-akan tak pernah ada masalah yang menghinggapinya. Itu hanya beberapa kekagumanku padanya, aku tak bisa menggambarkan semuanya. Kekurangan pasti ada, tapi kekurangan itu mampu tertutupi dengan kebaikan dan kedewasaan dia. Sungguh aku sangat berterimakasih padanya yang membuatku bisa melupakan masalah-masalah yang ku hadapi, yang selalu memberi semangat setiap kali aku terpuruk. Setiap kali aku menangis, dia mampu membuatku tertawa dan semangat lagi. Terimakasihku padanya yang sudi mendengarkan setiap keluh kesahku. Terimakasih. . .

Kembali tersadar dari lamunanku setelah ada panggilan Mami yang memanggil dari rumah sebelah. Kemudian aku melirik penunjuk waktu yang berada diponsel, waktu sudah menunjukkan pukul setengah lima sore dan baru tersadar jika aku belum sholat asyar. Astaghfirullah.. keasyikan menulis sambil mendengarkan alunan sholawat idolaku (Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf) di media player hingga lupa waktu. Itulah sedikit cerita dariku, ya bisa dibilang curahan hati perempuan lagi galau ahihihiiii…


Nha_08.02.12 at 4:33pm